Sabtu, 20 Maret 2010

pendidikan


SD & SLTPSekolah MenengahPerguruan TinggiPendidikan Network IndonesiaTeknologi & PendidikanSains & TeknologiMajalah Teknologi IndonesiaPenelitian Indonesia

 Home & Jaringan Kita


























































































































































 Sekolah & Lembaga
























































 Berita Pendidikan












 Informasi















 Menganai Kami






 Inovasi Pendidikan Baru

  
Inovasi Pendidikan
  

 Pendidikan Penerbangan

  
Pendidikan Penerbangan
  

 E-Mail Pendidikan Gratis

  

Nama:
Panggilan:

Nama@Pendidikan.zzn.com

Login:
Password:

Nama@Pendidikan.zzn.com
  

 Link-Link Khusus

  



Aspirasi Pendidikan Kita
Aspirasi Kita


Seks Bebas Sebenarnya?
  

 Mutasi Guru & Dosen

  
Keinginan Mutasi Guru 
& Dosen
  

 PTHP, SLTA & SLTP.Net

  

Perguruan Tinggi HP
[ PTHP.Net ]
Perguruan Tinggi (PT) termasuk semua jenis pendidikan setelah Sekolah Menengah (Swasta dan Negeri). Perguruan Tinggi bertanggungjawab untuk menjaminkan seorang mahasiswa/i akan mencapai suatu sukses di lapangan kerja dan menerapkan ilmu serta memiliki kemampuan sosial yang cukup untuk menganalisa, mengevaluasi, dan menciptakan sesuatu yang positive. Mahasiswa/i yang lulusan PT seharusnya mampu meningkatkan mutu hidup untuk lingkungannya maupun negaranya. Isinya di-update hampir setiap hari.


Sekolah Menengah HP
[ SLTA.Net ]
Homepage ini berisi informasi untuk semua Sekolah Menengah (SMU - SMK - MAN) di Indonesia supaya siswa-siswi, guru, kepala sekolah, dan pihak lain yang berminat yang bisa menggunakan Internet dapat saling mengenal dan berkomunikasi. Isinya dan pendaftaran siswa/i dan pendidik di-update hampir setiap hari. Mohon kunjungi Forum dan Buku Tamu kami. Saran-saran, informasi, peran serta aktif , dan bantuan Anda sangat bernilai tinggi. Semoga Anda dapat memanfaatkan homepage ini sekarang dan seterusnya.


Sekolah Dasar & Lanjutan
[ SLTP.Net ]
Homepage ini diisi informasi tentang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan Sekolah Dasar (SD) di Indonesia. Homepage ini dibuat supaya siswa-siswi, guru, kepala sekolah, dan pihak lain yang berminat yang bisa menggunakan Internet dapat saling mengenal dan berkomunikasi. Kalau Anda anggota lingkungan SLTP/SD mohon mendaftar supaya jaringan komunikasi bisa di lanjutkan. Isinya dan pendaftaran siswa/i dan pendidik di-update hampir setiap hari. Mohon kunjungi Forum dan Buku Tamu kami.

  

 100 Kunjungan Terakhir

  
  

 Login

  
Login:
Pass:
Register?
  

Selamat Datang Di 
Pendidikan Network Indonesia
Pendidikan.Network ini dimaksudkan untuk merangkum informasi yang berhubungan dengan perkembangan pendidikan yang terjadi dan untuk menyajikan sumber umum serta jaringan komunikasi forum bagi administrator sekolah, para pendidik dan para peminat lainnya. [Informasi Langganan Baru] - Hits Pendidikan.Net Bulan Januari, 2010 - 2.011.039
Peduli Pendidikan?
Dalam Berita minggu ini kita dapat melihat bahwa beberapa perusahaan teknologi sebutkan bahwa mereka akan/sedang mendidik guru-guru mengenai cara menggunakan komputer dalam proses pembelajaran, mengapa? - Berapa persen guru kita mempunyai komputer? Berapa sekolah mempunyai cukup komputer untuk menggunakan komputer dalam pembelajaran? Untuk mengajar TIK (ICT) di semua sekolah saja masih jauh dari cukup komputer! (1 komputer untuk 2.000 siswa).

Padahal guru-guru di lapangan dapat mencapaikan pembelajaran yang lebih aktif dan sangat bermutu tanpa komputer (belum tentu yang dari perusahaan teknologi sendiri belajar dengan komputer waktu sekolah), tetapi guru-guru kita tidak dapat menyampaikan pendidikan bermutu "tanpa atap atau fasilitas dasar" kan?. Kalau Industri teknologi betul peduli pendidikan silakan membantu kita:

Meningkatkan semua sekolah yang rusak dan ambruk ke Standar Nasional yang lengkap dengan sarana/prasarana supaya aman, nyaman, dan kondusif untuk "semua pelajar" - "Puluhan ribu sekolah dalam keadaan rusak atau ambruk termasuk 70% sekolah di DKI Jakarta - Di Jakarta Saja, 179 Sekolah Tidak Layak Pakai! - Hampir 80% Gedung Sekolah di Pesawaran Rusak, dll","Jumlah ruang kelas (SD dan SMP) rusak berat juga meningkat, dari 640,660 ruang kelas (2000-2004 meningkat 15,5 persen menjadi 739,741 (2004-2008)." (ICW) - Kelihatannya makin lama makin banyak sekolah yang rusak! Ref: http://Ambruk.Com

Mari kita mulai menghadapi prioritas-prioritas pendidikan di negara kita bersama. Kalau industri teknologi betul ingin membantu meningkatkan mutu pendidikan mohon membantu dengan isu-isu yang betul penting.


Apakah Kebijakan terhadap TIK (ICT) di Sekolah
Mengancam Perkembangan Pendidikan?

(Pendidikan & TIK (ICT))

Internet Masuk Sekolah - Mengapa?


E-Learning Dapat Membunuh Kreativitas!

E-Book - Mengapa Mencari Solusi Sulit?

Mobile E-Learning Will Go Away :
M-Learning?


Kuliah Bersama di Widya Telewicara - Aduh!
Internet Belum Dimanfaatkan Secara Positif Oleh Pelajar! (2010)

Teknologi Sekarang Membuat Beberapa Ancaman Baru Terhadap "Anak-Anak Bangsa Yang Cerdas

Apakah Rencana Jardiknas Masuk Akal?


Is The Role Of High-Tech In Learning Significant?

[ "Padahal Ada Banyak Isu Lain Yang Jauh Lebih Penting" ]

[ Teknologi Terbaik Apa? Informasi Lengkap Di Sini ]


What is different this 
time?
We need to ask:
  • How many teachers are there in Indonesia?
  • How many times have we heard all this before?
  • Why have previous large-scale attempts failed?
  • Why might this attempt also fail?
  • What is different this time?

    Please Read (Membaca Di Sini)




"Internet Belum Dimanfaatkan Secara Positif Oleh Pelajar"
(Prof. DR. Nurtain)
"PADANG--MI: Pakar pendidikan dari Universitas Negeri Padang (UNP), Prof. DR. Nurtain mengatakan kini banyak pelajar dan mahasiswa yang tidak memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi internet untuk hal-hal positif namun lebih cenderung hanya untuk menghabiskan waktu dan hal yang tidak bermanfaat."

Prof. DR. Nurtain - Salut
Semoga kita dapat mulai menggunakan anggaran pendidikan kita untuk hal yang penting, seperti melatih guru-guru di lapangan mengenai caranya menggunakan "Teknologi Yang Tepat Guna"

Semoga Sukses!
Kelihatannya kita sudah mulai sadar!
Internet Masuk Sekolah - Mengapa?
"Pendidikan Kunci Utama Kemajuan Bangsa"
(Wakil Presiden Boediono)
"SEMARANG--MI: Wakil Presiden Boediono mengingatkan bahwa bangsa yang maju dan berkesinambungan adalah bangsa yang mengandalkan sumber daya manusia. Pendidikan adalah kunci utama yang harus disiapkan."

Dan Memberantaskan Korupsi (Maupun SDM Yang Bermutu) Di Manajemen Pendidikan Adalah Kunci Utama Untuk Kemajuan Pendidikan, kan?

"Dinas pendidikan telah menjadi institusi paling korup dan menjadi isntitusi penyumbang koruptor pendidikan terbesar dibanding dengan institusi lainnya. ICW: Analisis 5 Tahun Pemberantasan Korupsi Pendidikan (2004-2009)

Kapan mulai......?
"Pendidikan: Kapan Kita Akan Mulai Mengatasi Lima Hal Utama?"
(Phillip Rekdale)
Lima Langkah 
Ke Pendidikan Kelas Dunia
  1. Memberantas korupsi di bidang pendidikan yang sangat memalukan dan membunuh semua harapan kita untuk maju - "Korupsi terjadi di semua tingkatan dari Depdiknas, dinas pendidikan, hingga sekolah" (ICW) "Dinas pendidikan telah menjadi institusi paling korup dan menjadi isntitusi penyumbang koruptor pendidikan terbesar dibanding dengan institusi lainnya."
    ICW: Analisis 5 Tahun Pemberantasan Korupsi Pendidikan (2004-2009).
    Depdiknas Harus Mulai Akuntabel Ke Rakyat... "Jangan dinilai gagal terus!"
    Ref: http://PojokAntiKorupsi.Com.
  2. Meningkatkan semua sekolah yang rusak dan ambruk ke Standar Nasional yang lengkap dengan sarana/prasarana supaya aman, nyaman, dan kondusif untuk "semua pelajar" - "Puluhan ribu sekolah dalam keadaan rusak atau ambruk termasuk 70% sekolah di DKI Jakarta - Di Jakarta Saja, 179 Sekolah Tidak Layak Pakai! - Hampir 80% Gedung Sekolah di Pesawaran Rusak, dll","Jumlah ruang kelas (SD dan SMP) rusak berat juga meningkat, dari 640,660 ruang kelas (2000-2004 meningkat 15,5 persen menjadi 739,741 (2004-2008)." (ICW) - Kelihatannya makin lama makin banyak sekolah yang rusak!
    Ref: http://Ambruk.Com
  3. Mengimplementasikan PAKEM (Pembelajaran Kontekstual) di semua sekolah supaya standar pembelajaran kita sesuai dan kompetitif dengan negara lain. Kapan kita akan menghadapi isu-isu yang terbukti meningkatkan mutu pendidikan? Pendidikan Yang Terbaik Masih Adalah: Pendidikan Berbasis-Guru yang Mampu dan Sejahtera, di Sekolah yang Bermutu, dengan Kurikulum yang Sesuai dengan Kebutuhan Siswa-Siswi dan "Well Balanced" (seimbang, dengan banyak macam keterampilan termasuk teknologi), yang Diimplementasikan secara PAKEM. ("Mampu" termasuk Kreatif)
    Ref: http://pendidikan.net/pakem.html
  4. Menggunakan Teknologi Tepat Guna yang terbaik, terjangkau dan sangat meningkatkan kreativitas siswa-siswi maupun kreativitas guru (seperti di negara maju). Dengan rasio: "Sekarang Satu Komputer Untuk 2.000 Siswa" dan "dari jumlah total yang mencapai 200.000 sekolah, sekitar 182.500 sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA se-Indonesia belum terakses internet". Jelas TIK (ICT) bukan solusinya, kan? Dan Internet bagaimana.....?

    Komputer-komputer yang ada di sekolah-sekolah umum masih jauh dari cukup untuk belajar Ilmu Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) secara nasional (Satu Komputer Untuk 2.000 Siswa), apa lagi menggunakan TIK untuk E-Learning. Target Depdiknas adalah computer 1: 20 siswa pada tahun 2015 (baru cukup untuk mengajar mata pelajaran TIK, kan? - E-Learning kapan 2020, 2025?)
    Ref: http://teknologipendidikan.com/solusi.html

    Maupun E-Learning dapat membunuh kreativitas anak-anak kita! Sebetulnya ada banyak sekali isu (kebanayan terkait dengan "human issues and the importance of self-expression, free discussion, peer learning, dan benefits of group learning").
    Satu lagi Isu Penting: "Internet Belum Dimanfaatkan Secara Positif Oleh Pelajar"
    "PADANG--MI: Pakar pendidikan dari Universitas Negeri Padang (UNP), Prof. DR. Nurtain mengatakan kini banyak pelajar dan mahasiswa yang tidak memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi internet untuk hal-hal positif namun lebih cenderung hanya untuk menghabiskan waktu dan hal yang tidak bermanfaat."

    Maupun hanya ada sangat sedikit informasi yang dalam bahasa Indonesia. Tanpa bahasa Inggris anak-anak kita adalah buta kepada informasi global, jadi manfaatnya Internet untuk anak-anak kita adalah sangat terbatas.
    Bahasa Inggris Adalah Kunci Untuk Pintu Ke Globalisasi Maupun Lapangan Kerja Luas.

    Ada Produk Teknologi Yang Dapat Membuat Revolusi Di Bidang Pendidikan Di Seluruh Indonesia. Sekarang kita dapat belajar di manapun, di kota besar, di kota kecil, di desa, maupun di becak. Relatif kecil dan dapat masuk tas anda jadi dapat dibawa ke mana saja. Anda hanya perlu mempunyai niat belajar dan anda dapat belajar tanpa batas. Tidak perlu koneksi ke listrik dan battery dijaminkan selama hidup (katanya). Juga tidak kena ongkos layanan (Internet atau Hanfon). Tidak memakan pulsa jadi kalau anda tidur dan lupa mematikan alat revolusi pendidikan ini tidak akan kena ongkos. Alat ini juga dapat dipakai di seluruh dunia tanpa koneksi khusus. Alat revolusi ini dapat dibeli di toko dekat anda sekarang dan dapat digunakan secara langsung... dan dapat belajar sambil pulang! Ayo Beli Sekarang! (Info Lengkap Di Sini)
    Ref: http://teknologipendidikan.com/si-tpers.html
    [ Informasi Teknologi Pendidikan ]
  5. Meningkatkan profesionalisme dan bertanggunjawaban guru untuk meningkatkan ilmu dan kemampuan mengajar sendiri - seperti guru profesional di negara lain. Guru adalah pelaksana pendidikan (dan paling penting) jadi kesejahteraan juga harus sesuai supaya tidak perlu "moonlighting" di tempat lain dan dapat fokus kepada tugasnya.
    http://InovasiPendidikan.Net
Kalau lima (5) isu di atas sudah diatasi kita sudah mengarah ke pendidikan
yang dapat disebut "Pendidikan Yang Bermutu"
.

Ref: http://teknologipendidikan.com/kbm.html

Salam Pendidikan
http://Pendidikan.Net
"Faktor-Faktor yang Menetapkan Efektivitas Sekolah"

[ Ikut Diskusi Kami Di Facebook ]
"Pernyataan SBY Bukan untuk Pendidikan"
(Tim Advokasi Korban Ujian Nasional)
"Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mengatakan bahwa pelaksanaan UN tidak akan melanggar keputusan Mahkamah Agung (MA)." "Pernyataan Presiden lebih kepada pernyataan politik, bukan untuk pendidikan nasional dan masa depan anak-anak didik. Menurut Presiden, hal itu karena UN dilaksanakan dengan penyempurnaan dan persiapan, serta penggodokan yang sungguh-sungguh. Ini hanya membuktikan kalau pemerintah, baik itu Mendiknas maupun Presiden, hanya mencari-cari dalil dan legitimasi bahwa UN tidak bertentangan dengan putusan MA, ujar Isnur"
"Mendiknas: Hasil UN untuk Intervensi Perbaikan Sekolah!"
(Mendiknas & Fasli Jalal)
Apakah Data Yang Sudah Ada Tidak Kelebihan?
JAKARTA, KOMPAS.com — "Hasil Ujian Nasional 2010 akan benar-benar serius dimanfaatkan sebagai pemetaan pendidikan. Karena itu, evaluasi UN bukan hanya untuk menentukan kelulusan siswa, melainkan juga sebagai dasar bagi pemerintah untuk mengintervensi perbaikan layanan pendidikan di sekolah-sekolah."

Apakah:
Kelihatannya kurang data bukan masalahnya.....
Kelihatannya kurang menggunakan data yang ada sebagai masalah utama, kan?
Misalnya: "Dinas pendidikan telah menjadi institusi paling korup dan menjadi isntitusi penyumbang koruptor pendidikan terbesar dibanding dengan institusi lainnya. ICW: Analisis 5 Tahun Pemberantasan Korupsi Pendidikan (2004-2009)
"Jumlah ruang kelas (SD dan SMP) rusak berat juga meningkat, dari 640,660 ruang kelas (2000-2004 meningkat 15,5 persen menjadi 739,741 (2004-2008)." (ICW)
Kelihatannya makin lama makin banyak sekolah yang rusak!
"18.000 Sekolah Telah Tersambung Jardiknas"
(Sekretaris Jenderal Depdiknas Doddy Nandika)
Apakah Rencana Jardiknas Masuk Akal?
"Dodi menambahkan, di daerah-daerah terpencil infrastruktur-infrastruktur dasar tersebut masih banyak yang belum tersedia. Padahal, total sekolah yang ada di Indonesia mencapai sekitar 300.000 unit dari jenjang dasar sampai atas."

Setelah 3 tahun baru 18.000 dari 300.000 sekolah sambung ke Jardiknas. Muapun target utama "daerah-daerah terpencil...masih banyak yang belum tersedia". Tahun berapa Jardiknas akan siap menjadi salah satu strategi pendidikan nasional? Biayanya sampai sekarang berapa?
  • Hasil penelitian yang membuktikan bahwa Jardiknas dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah di mana? Mutu dan Jumlah bahannya bagaimana?
  • Dari 18.000 sekolah itu, berapa sekolah mempunyai rasio lebih dari 1 komputer untuk 20 siswa? Soalnya rasio 1:20 (sekarang 1:2000) adalah target Depdiknas untuk tahun 2015 dan ini hanya cukup untuk mengajar Mata Pelajaran TIK (paling 2 sampai 4 jam seminggu, kan?). Berarti sekolah-sekolah akan perlu jauh lebih banyak komputer dari 1:20 kalau ingin menggunakan komputer untuk mata pelajaran yang lain, kan?
  • Siapa yang bertangungjawab untuk pemiliharaan komputer-komputer sebanyak ini, Depdiknas? Banyak sekolah di "daerah-daerah terpencil" sedang kurang anggaran untuk memperbaiki papan tulis atau dindingnya, kan?
Apakah Rencana Jardiknas Masuk Akal?

Padahal
, Puluhan ribu sekolah dalam keadaan rusak atau ambruk termasuk 70% sekolah di DKI Jakarta - Di Jakarta Saja, 179 Sekolah Tidak Layak Pakai! - Hampir 80% Gedung Sekolah di Pesawaran Rusak, dll.

"Jumlah ruang kelas (SD dan SMP) rusak berat juga meningkat, dari 640,660 ruang kelas (2000-2004 meningkat 15,5 persen menjadi 739,741 (2004-2008)." (ICW) - Kelihatannya makin lama makin banyak yang rusak!


Kapan kita akan menghadapi isu-isu yang terbukti meningkatkan mutu pendidikan? Pendidikan Yang Terbaik Masih Adalah: Pendidikan Berbasis-Guru yang Mampu dan Sejahtera, di Sekolah yang Bermutu, dengan Kurikulum yang Sesuai dengan Kebutuhan Siswa-Siswi dan "Well Balanced" (seimbang, dengan banyak macam keterampilan termasuk teknologi), yang Diimplementasikan secara PAKEM (Pembelajaran Kontekstual). ("Mampu" termasuk Kreatif)
"Ujian Nasional Tetap akan Diberlakukan"
(Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh)
"Ia juga mengatakan bahwa program 100 hari dirinya sebagai Mendiknas akan lebih fokus pada perampungan program sambungan internet untuk 17.500 sekolah di Indonesia. Program itu akan menjangkau semua tingkatan sekolah mulai sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA)"

Di mana buktinya bahwa Internet akan meningkatkan mutu pendidikan di sekolah?
Sebetulnya ada banyak isu dengan anak sekolah mengakses Internet, kan?
Prioritas siapa ini? Paling menguntungkan siapa?

Padahal.... Puluhan ribu sekolah dalam keadaan rusak atau ambruk termasuk 70% sekolah di DKI Jakarta - Di Jakarta Saja, 179 Sekolah Tidak Layak Pakai! - Hampir 80% Gedung Sekolah di Pesawaran Rusak, dll, dan Korupsi Terjadi di Semua Level Penyelenggara Pendidikan, dan UN Tidak Ciptakan Proses Belajar Kreatif, dan kita perlu Setop Kurikulum Merugikan Siswa, juga 70% Lulusan SMA Tanpa Keterampilan Cari Kerja, dan Kemampuan Guru Harus Ditingkatkan (Secara Efektif), dan Ribuan Anak Cacat Usia Sekolah Belum Terlayani, dan Pendidikan Berkualitas Hanya untuk Orang Berduit, dan .........


PASTI KORUPSI DI BIDANG PENDIDIKAN HARUS MENJADI PRIORITAS UTAMA KAN? "Dinas pendidikan telah menjadi institusi paling korup dan menjadi isntitusi penyumbang koruptor pendidikan terbesar dibanding dengan institusi lainnya. ICW: Analisis 5 Tahun Pemberantasan Korupsi Pendidikan (2004-2009)
Bagaimana program meningkatkan mutu pendidikan yang mana saja dapat berhasil selama korupsi di bidang pendidikan tetap begini?
"DBE3 Telah Memenuhi Permintaan Presiden!"
(Inovasi Pendidikan DBE/USAID)
Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, pada saat membuka Temu Nasional 2009 di Jakarta, 29 Oktober 2009, menyatakan, “Saya minta Menteri Pendidikan Nasional untuk mengubah metodologi belajar-mengajar yang ada selama ini. Sejak taman kanak-kanak hingga sekolah menengah jangan hanya gurunya yang aktif , tetapi harus mampu membuat siswanya juga aktif.” (Kompas, 30 Oktober 2009)

Sejak tahun 2005 hingga sekarang, DBE3 menyelenggarakan pelatihan bagi guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas SMP/MTs di enam provinsi yang berfokus pada pengembangan pembelajaran yang menuntut siswa lebih aktif dalam proses belajar. Apa yang dilakukan oleh DBE3 sejalan dengan pernyataan presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Lengkap....
Dengan Program DBE3 Bersama Teknologi Tepat Guna (Appropriate Technology)
Kita Dapat Membuat Pendidikan Standar Dunia

(Phillip Rekdale - Pendidikan Network)
"KPAI: Pemerintah Harus Patuhi Putusan MA"
(Juru bicara Mahkamah Agung, Hatta Ali)
"Dengan itu, MA menguatkan putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta pada 6 Desember 2007, yang menyatakan bahwa pemerintah telah lalai memberikan pemenuhan hak asasi manusia, khususnya hak pendidikan dan hak anak yang menjadi korban UN. Pemerintah juga dinilai lalai meningkatkan kualitas guru, sarana dan prasarana, sekaligus akses informasi yang lengkap di daerah sebelum pelaksanaan UN."

"Komisi Perlindungan Anak Indonesia, melalui siaran pers yang ditandatangani Ketua Hadi Supeno, Jumat, meminta pemerintah mematuhi putusan MA dengan tak lagi menyelenggarakan UN tahun ajaran 2010 dan tahun-tahun berikutnya sampai pemerintah bisa memenuhi kewajibannya menyediakan standar pendidikan lain secara memadai."

Yang jelas, kami di Pendidikan Network sangat setuju bahwa "pemerintah juga dinilai lalai" kalau melihat dari isu-isu seperti:
  • "Jumlah ruang kelas (SD dan SMP) rusak berat juga meningkat, dari 640,660 ruang kelas (2000-2004 meningkat 15,5 persen menjadi 739,741 (2004-2008)." (ICW) - Kelihatannya makin lama makin banyak yang rusak!
  • "JAKARTA - Indonesia Corrup­tion Watch (ICW) menilai, program sertifikasi guru tidak dapat meningkatkan profesionalisme guru. Alasannya, program itu amat ber­kaitan dengan pemberian tunjangan profesi. Bukan dengan peningkat­an kompetensi mengajar mereka".
  • Maupun memalukan: "Dinas pendidikan telah menjadi institusi paling korup dan menjadi isntitusi penyumbang koruptor pendidikan terbesar dibanding dengan institusi lainnya. Hal ini dapat dipahami mengingat adanya desentralisasi pendidikan yang disertai rendahnya kontrol atas dinas pendidikan dan jajarannya." ICW: Analisis 5 Tahun Pemberantasan Korupsi Pendidikan (2004-2009)
Informasi Isu-Isu Pendidikan Yang Lebih Lengkap
Mengapa Depdiknas sibuk dengan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI), padahal kebanyakan sekolah belum Sekolah Bertaraf Nasional (SBN) saja? Bagaimana kita dapat menilaikan hasilnya siswa-siswi secara nasional oleh sekolah-sekolah yang belum SBN, apa lagi puluhan ribu sekolah adalah rusak atau ambruk?
Apa lagi, Depdiknas kelihatannya masih ingin membagi uang untuk teknologi seperti e-Learning dan Internet yang tidak begitu bermanfaat di tingkat sekolah di negara maju yang mempunyai infrastruktur apa lagi di Indonesia di mana ada "Satu Komputer Untuk 2.000 Siswa dan dari jumlah total yang mencapai 200.000 sekolah, sekitar 182.500 sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA se-Indonesia belum terakses internet". Kebanyakan sekolah belum mempunyai cukup komputer untuk mengajar Mata Pelajaran TIK (yang penting untuk semua anak), apa lagi menggunakan komputer untuk pembelajaran, kan?
Meratakan Mutu Pendidikan dan Kesempatan Untuk Semua Anak Dulu!
Apakah adil kalau kita menilaikan siswa-siswi secara Ujian Nasional sebelum semua sekolah sudah aman, nyaman, kondusif maupun Bertaraf Nasional untuk semua pelajar?
"Hampir 80% Gedung Sekolah di Pesawaran Rusak"
(Dinas Pendidikan Kabupaten Pesawaran)
Friday, November 13, 2009 10:05:00 -- PESAWARAN--MI: Sekitar 80% gedung sekolah di kabupaten Pesawaran, Lampung itu rusak. Berdasarkan pendataan yang dilakukan Dinas Pendidikan Kabupaten Pesawaran, ditemukan hampir 80% gedung sekolah yang tersebar di wilayah Pesawaran rusak dan perlu perbaikan, kata dia Pesawaran, Jumat (13/11).
"Gedung Sekolah Rusak" - Ahhhh... Biasa, Kan?
Pasti Sekolah Rusak & Korupsi Adalah Prioritas Utama Depdiknas Kan?"Menurut Febri, selama kurun waktu 2004-2009
Kerugian negara mencapai Rp 243,3 miliar."
"Arah Kebijakan Pendidikan Nasional Belum Jelas"
(Anggota Komisi X DPR Dedi S Gumelar)
"Di sisi lain, kata Heri, penyediaan internet secara massal di sekolah juga masih menyisakan masalah. Mendiknas sebelumnya, kata Heri, ternyata masih menunggak utang internet miliaran rupiah. Karena itu kami meminta agar Mendiknas dapat menuntaskannya penyelesaian utang tersebut terlebih dahulu, ujar Heri."
Mengapa Internet Masuk Sekolah DiDukung Oleh Banyak Bisnis?

Apakah Teknologi Adalah Solusi Untuk Pendidikan?

"Peningkatan Kualitas Guru Jadi Target Program 100 Hari Depdiknas"
(Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh)
Pertanyaan Webmaster:

1. Re: "Kami akan melaksanakan pelatihan (upgrading) kepala sekolah selama 2010. Paling tidak ada 30.000 kepala sekolah/pengawas yang harus di-upgrade (ditatar) agar kualitas pendidikan kita juga akan meningkat, kata Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh."

Kelihatannya strategi ini (pelatihan/upgrading) tidak begitu berhasil sampai sekarang, mengapa? Apa yang akan berbeda dengan pelatihan pada tahun 2010?

Bagaimana Dengan Program Sertifikasi Guru? "ICW Soroti Sertifikasi Depdiknas"
"JAKARTA - Indonesia Corrup­tion Watch (ICW) menilai, program sertifikasi guru tidak dapat meningkatkan profesionalisme guru. Alasannya, program itu amat ber­kaitan dengan pemberian tunjangan profesi. Bukan dengan peningkat­an kompetensi mengajar mereka".

2. Re: "Mendiknas mengatakan hal itu seusai membuka kegiatan finalis Lomba Kreasi dan Inovasi Media Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama Tingkat Nasional yang diikuti para guru dari seluruh Indonesia di Jakarta, Selasa (10/11)."

Dengan rasio: "Satu Komputer Untuk 2.000 Siswa dan dari jumlah total yang mencapai 200.000 sekolah, sekitar 182.500 sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA se-Indonesia belum terakses internet". Kebanyakan sekolah belum mempunyai cukup komputer untuk mengajar Mata Pelajaran TIK (yang penting untuk semua anak), apa lagi menggunakan komputer untuk pembelajaran, kan?

Yang jelas, Media Pembelajaran Berbasis-TIK tidak dapat membantu secara nasional, kan? Berarti bukan prioritas untuk DepdikNasional kan?
Apakah Internet adalah isu penting?
Ref: TeknologiPendidikan.Com


Tetapi ada banyak isu lain yang sangat penting dan urgen, misalnya, "Jumlah ruang kelas (SD dan SMP) rusak berat juga meningkat, dari 640,660 ruang kelas (2000-2004 meningkat 15,5 persen menjadi 739,741 (2004-2008)." (ICW)

Pembelajaran di kelas (yang tidak rusak) oleh guru yang mampu dengan Teknologi Tepat Guna (appropriate) yang melaksanakan Pembelajaran Kontekstual (PAKEM) - masih adalah Cara Belajar Yang Terbaik (dan global).


3. Re: "Lebih lanjut Mendiknas mengatakan, terkait distribusi guru di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal, pemerintah akan mengambil kebijakan khusus. bahkan, sebanyak 12 kepala dinas pendidikan provinsi dan 33 kepala dinas pendidikan kabupaten/kota telah diundang untuk memberikan masukan kebutuhan riil pendidikan di daerah terpencil."

"Dinas pendidikan telah menjadi institusi paling korup dan menjadi isntitusi penyumbang koruptor pendidikan terbesar dibanding dengan institusi lainnya. Hal ini dapat dipahami mengingat adanya desentralisasi pendidikan yang disertai rendahnya kontrol atas dinas pendidikan dan jajarannya."
Ref: ICW: Analisis 5 Tahun Pemberantasan Korupsi Pendidikan (2004-2009)

Bukan Memberantaskan Korupsi Isu Utama untuk Target Program 100 Hari Depdiknas?
PojokAntiKorupsi.Com
"Inilah 8 PR Mendiknas.... "
(Lembaga-Lembaga Swadaya Masyarakat )
Delapan isu utama di bidang pendidikan tersebut harus diprioritaskan oleh Mendiknas Muhammad Nuh dalam rencana strategis pendidikan 2009-2014. Kedelapan isu tersebut adalah komersialisasi pendidikan, pengkajian ulang standarisasi pendidikan, anggaran pendidikan, sekolah gratis, kesejahteraan guru, korupsi pendidikan, reformasi birokrasi, dan kekerasan dan hak anak dalam pendidikan.
"Pelajar Mesti Melawan Globalisasi"
(Bupati Bantul Idham Samawi)
"YOGYAKARTA, KOMPAS.com-Bupati Bantul Idham Samawi menyatakan pelajar mesti mempunyai sikap perlawanan terhadap globalisasi yang hanya menjadikan penduduk bangsa ini berperilaku konsumtif. Pelajar tak perlu terseret dalam bingkai kurang gaul atau kurang modern."

"Lakukan perlawanan jika globalisasi itu hanya membuat kita menjadi konsumen yang digiring untuk terus berbelanja. Caranya sederhana, misalnya tak perlu fanatik datang ke mal dan menghabiskan uang di sana. Biar saya dicap ndeso karena tidak ke mal, ujarnya."

Saya setuju, tetapi bukan "Melawan Globalisasi" isunya, itu 'Marketing Yang Menggunakan Nama Globalisasi' Yang Perlu Diawasi. Isu-isu utama terhadap Globalisasi adalah Manajemen Negara Yang Efektif, SDM Yang Bermutu, Kreativitas Bangsa dan Bahasa Inggris, bukan beli barang atau produk teknologi. Kita bisa menghadapi globalisasi oleh membangunkan pertanian, industri, penelitian, dll. Mengapa teknologi digital disebut terus sebagai isu yang paling penting? Menguntungkan Siapa?

Yang tidak masuk akal adalah bahasa seperti "Hadapi Generasi Digital" yang sebenarnya tidak ada artinya, kami sudah lama "hidup di dunia digital"
.

Saya sudah bekerja di dunia digital di bidang pendidikan sejak tahun 1975 (zaman HP 2100A Mini Computers). Sejak waktu itu mahasiswa/i sudah memakai komputer dan kami juga menggunakan terminologi "Generasi Digital" di luar negeri. Pada akhir tahun 70an saya membantu siswa-siswi merakit komputer dan beberapa sekolah sudah mempunyai lab komputer. Sejak tahun 1984 kita sudah menggunakan komputer dan laboratorium bahasa yang digital untuk mendidik pelajar-pelajar di Indonesia, dan banyak siswa-siswi di SD saja sudah lama dan sudah biasa menggunakan peralatan digital, misalnya jam, hanfon, DVD, maupun warnet di kota besar.

Bagaimana kemajuan anak-anak kita yang tinggal di kota besar dan sudah lama mengakses dan menggunakan Internet, lebih pandai? "Rural students rule Olympiad"

Yang disebutkan terus adalah "akses informasi". Tetapi kebanyakan informasi adalah di dalam bahasa Inggris, berapa persen siswa-siswi kita dapat mengerti informasinya?

Salah satu isu pendidikan sekarang adalah bagaimana kita dapat "Menghadapi Era Informasi Tanpa Batas (Maupun Tanpa Kontrol)"? Misalnya akses ke Internet juga membawa banyak resiko untuk pelajar.
"Keberhasilan Sistem e-Learning Tergantung Pemerintah"
(Heru Sutartanto, Guru Besar Fakultas Ilmu Komputer UI)
Pertanyaan Webmaster:

Re: "Bisa disimpulkan bahwa saat ini tiga hal yang menjadi permasalahan bangsa adalah penyebaran SDM yang belum merata, tingkat partisipasi masuk perguruan tinggi yang masih rendah, serta pembangunan infrastruktur TIK yang masih timpang sehingga akses informasi masih terbatas"

Re: "Terbatas"
'Satu Komputer Untuk 2.000 Siswa' dan 'dari jumlah total yang mencapai 200.000 sekolah, sekitar 182.500 sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA se-Indonesia belum terakses internet'

Bukan Sangat Terbatas Sekali?
Ref: TeknologiPendidikan.Com

Re: "Tiga hal"
Tetapi Puluhan ribu sekolah dalam keadaan rusak atau ambruk termasuk 70% sekolah di DKI Jakarta, 30.000 Desa Belum Teraliri Listrik, dan 55 juta orang tidak memiliki akses terhadap sumber air yang aman, dan Korupsi Terjadi di Semua Level Penyelenggara Pendidikan, dan UN Tidak Ciptakan Proses Belajar Kreatif, dan kita perlu Setop Kurikulum Merugikan Siswa, juga 70% Lulusan SMA Tanpa Keterampilan Cari Kerja, dan Kemampuan Guru Harus Ditingkatkan, dan Ribuan Anak Cacat Usia Sekolah Belum Terlayani, dan Pendidikan Berkualitas Hanya untuk Orang Berduit, dan .........
Ref: http://teknologipendidikan.com/ims.html

Bagaimana dengan Isu-Isu yang lain?

Apakah e-Learning adalah penting sama sekali?

Yang Pasti e-Learning Bukan Prioritas Di Tingkat Sekolah, Kan?
Pendidikan yang paling bermutu adalah: "Pendidikan Berbasis-Guru yang Mampu dan Sejahtera, di Sekolah yang Bermutu, dengan Kurikulum yang Sesuai dengan Kebutuhan Siswa-Siswi dan "Well Balanced" (seimbang, dengan banyak macam keterampilan termasuk teknologi), yang Diimplementasikan secara PAKEM adalah solusi utama untuk menyiapkan anak-anak kita untuk menghadapi tantangan-tantangan masa depan."
(Ref: E-Pendidikan.Com)
Apa solusinya? - "Teknologi Tepat Guna"

Salam Pendidikan
Kelihatannya Depdiknas Akan "On-Track"
"Kalau infrastruktur sekolahnya baik, maka proses belajar mengajar
juga akan berjalan dengan baik"
Mendiknas Fokus Perbaikan Infrastruktur Sekolah"Mendiknas Fokus Perbaikan Infrastruktur Sekolah"

"JAKARTA--MI: Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) pada Kabinet Indonesia Bersatu II, Mohammad Nuh menegaskan dirinya akan menargetkan perbaikan infrastruktur sekolah pada 100 hari pertama.

Pada 100 hari pertama saya menjabat saya akan memulai perbaikan sekolah rusak atau bocor, kata Mendiknas Mohammad Nuh.

Ia menjelaskan, selain perbaikan sekolah rusak di masa 100 hari pertama menjabat dirinya akan melakukan sejumlah hal
.

Yang pertama adalah melanjutkan program pendidikan tahun 2009 yang belum tuntas dan sudah ditetapkan pada pemerintahan menteri sebelumnya. Pada 100 hari pertama saya menjabat yakni sekitar November 2009 hingga Januari 2010, saya akan melanjutkan program tahun 2009 yang telah ditetapkan oleh menteri sebelumnya, katanya."
(Foto & Berita: Media Indonesia Online) Berita lengkap...

Pendidikan Network senang dengan berita "perbaikan sekolah" dari Mendiknas baru Pak Mohammad Nuh, tetapi Hati-Hati "5 Tahun Bekerja, Depdiknas Dinilai Gagal!".

Membuka kesempatan supaya "semua anak" dapat masuk sekolah yang aman, nyaman, dan kondusif adalah isu yang paling penting.

Salah satu tantangan besar adalah membuat sistem audit yang dapat mengatasi kesempatan untuk korupsi "di Semua Tingkat dari Depdiknas, Dinas Pendidikan, hingga Sekolah" dan khusus "Dinas Pendidikan".

Satu tantangan lagi adalah mengimplementasikan program pemiliharaan sekolah yang efektif yang dapat menjaminkan sustainability infrastrukturnya (tanpa ini kita dapat gagal). Sudah ada program di Depdiknas yang belum dilaksanakan secara efektif dari tahun 1999.

Kami percaya bahwa kalau di samping program Perbaikan Infrastruktur Sekolah kita dapat mengimplementasikan Pembelajaran Secara Kontekstual (PAKEM) di semua sekolah, kita sudah betul on-track untuk masuk arena global.

Selamat berjuang!
Semoga sukses
Berita Pendidikan
Profile Pendidikan Dalam
 Berita

"Siap Jadi Mendiknas? Ini yang Harus Dilakukan"
(Prof. Muhammad Ali)

"Kunci Memenangkan Era Global Tergantung SDM"
(Prof. Muhammad Ali)

"5 Tahun Bekerja, Depdiknas Dinilai Gagal!"
(Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan)

"Depdiknas Dapat Penghargaan Kinerja Terbaik 2009"
"Depdiknas Yakin Tetap Akuntabel"
(Mendiknas Bambang Sudibyo)

Akuntabel? "Akuntabel Ke Rakyat" Yang Paling Penting Kan?

Bagaimana dengan Manajemen Anti-Korupsi di Bidang Pendidikan?"Dugaan Korupsi di Sektor Pendidikan Capai 852,7 Miliar"

Bagaimana Monitoring Manajemen Dana Pendidikan di Lapangan?
"Waduh...60 Persen Sekolah Tilap Dana BOS!"

Apa 'Sekolah Gratis' & 'SMK Bisa' Sudah Menjadi Kenyataan di Semua Sekolah?
(Berapa persen sekolah yang gratis?) (Berapa persen SMK yang Lengkap?)

Bagaimana Mutu Perencanaan Dan Program Terhadap Kebutuhan Di Lapangan?
"Nusa Dua (ANTARA News Maret 2007) - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), Bambang Sudibyo, menegaskan bahwa alokasi dana pendidikan senilai Rp42 triliun atau sekira 11,2 persen dari APBN 2006 telah mampu membangun Jaringan Pendidikan Nasional (Jardiknas)."

"Bambang Sudibyo menambahkan, adanya fasilitas ICT akan mampu memperbaiki akses pendidikan yang bermutu, yang selama ini sulit diakses oleh mereka yang bermukim di kawasan terpencil."
(Ref: "Dana Pendidikan 11,2 % Mampu Bangun Jardiknas")

Padahal tahun 2009 rasio: "Satu Komputer Untuk 2.000 Siswa" dan "dari jumlah total yang mencapai 200.000 sekolah, sekitar 182.500 sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA se-Indonesia belum terakses internet" Kebanyakan sekolah belum mempunyai cukup komputer untuk mengajar Mata Pelajaran TIK (yang penting untuk semua anak), apa lagi menggunakan komputer untuk pembelajaran, kan?

Apa kemajuan terhadap "mutu pendidikan ... di kawasan terpencil" akhirnya?
Dan di mana bahan pembelajaran "yang bermutu" itu, kami belum dapat temui?

Maupun "Rendahnya Akses Internet, E-Book (BSE) Tak Efektif"


Kelihatannya, Baru Pada Tahun 2015 Sekolah-Sekolah "Mungkin" Akan Mempunyai Cukup Komputer Untuk Mengajar "Mata Pelajaran TIK" Kalau Targetnya Tercapai. Tetapi kelihatannya ada banyak faktor yang belum diatasi, misalanya semua komputer yang ada sekarang akan perlu diganti (atau diupgrade), siapa yang bertanggungjawab untuk pemiliharaannya? Bukankah sekolah-sekolah sekarang sulit mengurus fasilitas yang sudah ada? Bukankah Banyak Sekolah Yang Masih Rusak atau Ambruk?

"Jumlah ruang kelas (SD dan SMP) rusak berat juga meningkat, dari 640,660 ruang kelas (2000-2004 meningkat 15,5 persen menjadi 739,741 (2004-2008)."
Ref: ICW: Analisis 5 Tahun Pemberantasan Korupsi Pendidikan (2004-2009)

Mungkin pada tahun 2015 +++, bila jumlah komputer terus ditambah dan bahan yang bermutu sudah siap, pembelajaran online dapat mulai sebagai salah satu strategi nasional
(Bukan yang terbaik! Belajar di kelas masih adalah cara belajar yang terbaik!). Tetapi, apa kurikulumnya pada tahun 2015 +++? Teknologinya tahun 2015 +++? Apakah bahan yang dibuat sekarang akan bermanfaat pada tahun 2015 +++?

Yang perlu ditanya, mengapa Depdiknas mendukung 'proyek-proyek' seperti ini, walapun masalah-masalah dasar yang jelas sangat mempengaruhi mutu pendidikan seperti banyak sekolah yang rusak, dll, kelihatannya kurang diperhatikan?

Akuntabel.......? Apa artinya "akuntabel" dalam bahasa Indonesia? Saya tidak dapat ketemu kata "akuntabel" di Kamus Besar Depdiknas Edisi Ketiga (2001). "Akuntabel" juga tidak ada di Tesauras saya (Eko Endarmoko, 2006). Apakah akuntabel adalah "kata" atau "sesuatu" baru di Indonesia?

Bahasa Inggris (accountable)
1 : subject to giving an account : answerable (held her accountable for the damage)
2 : capable of being accounted for : explainable
Ref: http://www.merriam-webster.com/dictionary/accountable

Menurut saya, menjalankan program pembelajaran berbasis-Internet dan komputer sebagai strategi nasional untuk sekolah-sekolah yang tidak mempunyai infrastruktur adalah "tidak akuntabel" (tidak dapat dijelaskan - not explainable).

Sejak Agustus 2008 Presiden Kita Meminta:
"Jangan Ada Lagi Gedung Sekolah Rusak"

Dan, "Saya minta biaya rutin dan manajemen lembaga agar tetap efesien dan jangan ikut naik, kata Yudhoyono."
Mengapa: "Sekolah Negeri Diizinkan Menaikkan Biaya" ???
Akuntabel.......?

Apa lagi kalau Depdiknas (Pusat Pendidikan) tidak dianggap akuntabel (answerable) untuk semua korupsi di bidang pendidikan dan "monitoring" manajemen dana pendidikan di lapangan ini juga sesuatu yang aneh, bukan? Siapa yang akuntabel?

"Dari kasus ini terlihat bahwa, dinas pendidikan telah menjadi institusi paling korup dan menjadi isntitusi penyumbang koruptor pendidikan terbesar dibanding dengan institusi lainnya. Hal ini dapat dipahami mengingat adanya desentralisasi pendidikan yang disertai rendahnya kontrol atas dinas pendidikan dan jajarannya."
Ref: ICW: Analisis 5 Tahun Pemberantasan Korupsi Pendidikan (2004-2009)

Maksud saya Depdiknas wajib untuk berperan aktif dan bertanggungjawab untuk membuat solusi untuk pemberantasan korupsi di bidang pendidikan (Musuh #1).

Kalau "Depdiknas Dapat Penghargaan Kinerja Terbaik 2009" - Congratulations! Tetapi saya sendiri tidak dapat paham Sistem Penghargaan yang kelihatannya kurang efektif mencerminkan semua kebutuhan dan keinginan rakyat (Sekolah yang Baik (Aman, Nyaman & Efektif), Pendidikan yang Bermutu, Pemberantasan Korupsi di Semua Instansi Pendidikan, & Biaya Pendidikan yang Terjangkau Untuk Semua Anak-Anak di Indonesia (Maupun Pendidikan Yang Gratis - Sesuai Iklan Di TeleVisi)).

Semoga kita dapat menyaksikan peningkatan sinergi (antara Depdiknas dan Rakyat) terhadap isu-isu terpenting untuk praktisi pendidikan di lapangan. Semua pelajar maupun guru berhak untuk masuk sekolah yang aman dan nyaman dengan suasana belajar yang kondusif. Ini menurut saya adalah prioritas utama di Indonesia sekarang. Fokus: Meningkatkan mutu!


Sudah waktunya Reformasi Birokrasi dan Pendidikan yang Jelas Untuk Rakyat, Kan?
(Silakan memasang saran anda di Facebook)
Kapan Pemerintah Kita Akan Serius Mengenai Korupsi Di Pendidikan?
(Maling Masa Depan Bangsa)


Dugaan Korupsi di Sektor Pendidikan Capai 852,7 Miliar
Friday, September 11, 2009 16:45:00
JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Corruption Watch (ICW) bersama Koalisi Pendidikan datang ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melaporkan temuan dugaan korupsi di sektor pendidikan. Nilainya mencapai Rp. 852,7 miliar.
Korupsi Dana Pendidikan, dari Dinas hingga Sekolah
Wednesday, September 09, 2009 19:45:00
JAKARTA, KOMPAS.com - Penyelewengan dana pendidikan utamanya dilakukan aparat dinas pendidikan di daerah dan sekolah. Peluang penyelewengan dana pendidikan itu terutama dalam alokasi dana rehabilitasi dan pengadaan sarana prasarana sekolah serta dana operasional sekolah.
Penindakan Korupsi di Sektor Pendidikan Payah, Sangat Rendah!
Wednesday, September 09, 2009 19:24:00
JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Corruption Watch (ICW) menyatakan, penindakan kasus korupsi di sektor pendidikan masih sangat rendah, antara lain karena penegak hukum terkesan tidak terlalu serius dalam mengurus jenis kasus korupsi bidang pendidikan.
Waduh...60 Persen Sekolah Tilap Dana BOS!
Wednesday, September 09, 2009 17:47:00
JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Corruption Watch (ICW) menyatakan, sekitar 60 persen dari sekolah yang menerima dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) menyelewengkan dana yang telah diberikan kepada masing-masing sekolah tersebut.
Rapornya Merah, Mendiknas Tak Layak Dipertahankan!
Selasa, 15 September 2009 19:55:00
JAKARTA, KOMPAS.com - Selain Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo juga didapuk sebagai menteri Kabinet Indonesia Bersatu yang mendapat nilai merah atas kinerjanya dalam lima tahun terakhir.


Inovasi Pendidikan DBE-USAIDBerita SMP dan MTs
Inovasi Pendidikan adalah sebuah newsletter yang diterbitkan oleh DBE3 Jakarta. Di newsletter ini anda bisa mendapatkan informasi mengenai semua kegiatan DBE dalam bidang pendidikan SMP dan MTs di Aceh, Sumatra Utara, Jawa Barat-Banten, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

"Teknologi Pendidikan Tepat Guna :: Jaman Kini!"
Dengan rasio: "Sekarang Satu Komputer Untuk 2.000 Siswa" dan "dari jumlah total yang mencapai 200.000 sekolah, sekitar 182.500 sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA se-Indonesia belum terakses internet", pembelajaran oleh komputer & e-Learning jelas bukan solusi untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah jaman kini, kan?

Yang penting dulu pemerintah fokus kepada target rasio komputer / siswa menjadi 1:20 pada tahun 2015 itu supaya kita dapat melaksanakan program pembelajaran "mengenai TIK" di semua sekolah yang sangat-sangat penting. Yang penting untuk semua pendidik sekarang: "Teknologi Pendidikan Tepat Guna :: Jaman Kini!"

Diskusi Teknologi Pembelajaran Di Facebook
Berita Pendidikan
Profile Pendidikan Dalam
 Berita
Link Khusus Untuk Bapak Presiden

Isu-Isu Penting!

Sudah July, 2009 dan "60 Bangunan SD Tidak Layak Pakai" Mengapa Masih Begini?
(Ini di Kota Makassar saja. Di kota lain, maupun di desa bagaimana?)
"MAKASSAR, KOMPAS.com — Pemerintah Kota Makassar mengaku jika saat ini terdapat 60 bangunan sekolah dasar (SD) yang sudah tidak layak lagi digunakan sebagai tempat belajar mengajar."

"Saat ini terdapat 60 bangunan sekolah dasar yang ada di Kota Makassar sangat memprihatinkan dan sudah tidak layak lagi digunakan sebagai tempat belajar mengajar, tegas Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin, Jumat (3/7)."

Tetapi Presiden Kita Berkata:
"Jangan Ada Lagi Gedung Sekolah Rusak"

(Ambruk.Com)
Presiden kita juga minta: "Saya minta biaya rutin dan manajemen lembaga agar tetap efesien dan jangan ikut naik, kata Yudhoyono."
Mengapa: "Sekolah Negeri Diizinkan Menaikkan Biaya" ???


"Rendahnya Akses Internet, E-Book Tak Efektif"
"JAKARTA, KOMPAS.com — Dari jumlah total yang mencapai 200.000 sekolah, sekitar 182.500 sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA se-Indonesia belum terakses internet sehingga program buku sekolah elektronik dinilai tidak efektif."

"Pernyataan tersebut dikemukakan oleh pengamat pendidikan Darmaningtyas, di Jakarta, Rabu (17/6). Menurutnya, minimnya jumlah sekolah yang bisa mengakses internet tersebut menunjukkan bahwa program dari Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) berupa Buku Sekolah Elektronik (BSE) atau e-book belum efektif."

"Bisa dibayangkan kalau download materi pelajaran di internet kemudian di-print out, biayanya jauh lebih mahal dari pada beli buku cetak, lanjutnya."

Ini bukan isu baru, dan dari awal itu jelas bahwa keadaan di lapangan tidak sesuai dengan sistem e-book, kan? Mengapa Program BSE masih dilanjutkan?

Apakah solusinya adalah memperluaskan akses ke Internet?


"Lebih PD Setelah Punya Keterampilan"
( SMA dan SMK??? )
"KOMPAS.com - Begitu lulus SMA pertengahan tahun lalu, Rinzani (17) tidak bisa segera bergegas untuk mempersiapkan diri menjadi mahasiswa. Meski ingin, kondisi ekonomi keluarga membuat remaja putri asal Desa Haruman, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut itu tidak bisa melanjutkan kuliah."

"Keinginan untuk mandiri bahkan menambah pendapatan keluarga mendorong Ririn panggilan akrabnya - untuk mencari pekerjaan. Namun, hanya memiliki ijazah SMA dan tanpa keahlian khusus, Ririn belum berhasil menerobos persaingan mencari kerja. Saya sudah melamar ke beberapa perusahaan, tapi belum ada panggilan, kata Ririn."

Sudah sepuluh tahun lebih 70% Siswa - Siswi Menjadi Korban dari 'Keputusan Menghilangkan Keterampilan dari Kurikulum SMA'. Kapan DepDikNas Akan Membenarkan Keputusan Itu (Kurikulum 94) Dan Menyediakan Pembelajaran Keterampilan Di SMA?


"Pelajar Kecanduan Game Online"
"SD hingga SMA" ah... Teknologi
"Di sejumlah warung internet di Kayuagung diketahui, puluhan kelompok pelajar hampir setiap hari memenuhi warnet untuk bermain game online, bahkan ada siswa yang membolos sekolah demi menyalurkan hobi di dunia maya tersebut."


Mungkin Kita Dapat Belajar Dari China!

"881.000 Pejabat China Dihukum"

Mengapa Indonesia Tidak Bisa?



"Tak Mudah Asuh Anak di Era Digital"
(Elly Risman Musa Psi)
"LONDON, KOMPAS.com - Psikolog terkemuka Elly Risman Musa Psi mengatakan pola asuh anak Indonesia yang hidup di era digital di tanah air lebih sulit ketimbang mereka yang tinggal di luar negeri seperti di Inggris."

"Dalam ceramah yang diikuti sekitar 30 anggota Dharma Wanita Persatuan KBRI London, Ketua Pelaksana Yayasan Kita dan Buah Hati ini mengatakan, anak Indonesia kini hidup dalam era digital yang dengan mudahnya mengakses berbagai media elektronik yang kadang mengandung unsur pornografi."

Untuk membuka pikiran anak-anak kita, mereka memang perlu akses ke informasi yang luas (termasuk buku-buku), tetapi jangan sampai mereka membuang banyak waktu, dan teknologi hanya sebagai tantangan terhadap pendidikannya maupun untuk orangtua. Kita harus menjaga supaya mereka tidak hanya buang waktu, main games, chatting, dll.

Kami sudah lama di "Era Digital" dan "Generasi Digital" sudah lama lewat, dan "Digital" bukan isu sebenarnya. Isu yang terbaru yang membuat bingung adalah "Era/Generasi Informasi" (dan hiburan) yang tidak terbatas (juga tidak ada kontrol).


"Hadapi Generasi Digital, Kita Harus Siap!"
(Markus Mardianto : Sampoerna Foundation)
Sebenarnya kata - kata "Hadapi Generasi Digital" tidak ada artinya, kami sudah lama "hidup di dunia digital". Misalnya saya sudah bekerja di dunia digital di bidang pendidikan sejak tahun 1975 (zaman HP 2100A Mini Computers). Sejak waktu itu mahasiswa/i sudah memakai komputer dan kami juga menggunakan terminologi "Generasi Digital" di luar negeri. Pada akhir tahun 70an saya membantu siswa-siswi merakit komputer dan beberapa sekolah sudah mempunyai lab komputer. Sejak tahun 1984 kami sudah menggunakan komputer dan laboratorium bahasa yang digital untuk mendidik pelajar-pelajar di Indonesia, dan banyak siswa-siswi di SD saja sudah biasa menggunakan peralatan digital, misalnya jam, hanfon, DVD, maupun warnet di kota besar. Apa maksudnya Pak Markus?

Gunakan teknologi di dalam kelas untuk meningkatkan mutu pendidikan juga adalah asumsi yang tidak terbukti dan 100% tergantung mutu bahan dan strategi, bukan teknologinya. Tetapi pembelajaran secara kontekstual yang gratis dan sudah terbukti untuk membangun kreativitas anak-anak kita adalah terjankau di semua sekolah di Indonesia dan jauh lebih penting sekarang.

Anda tidak usah khuatir, teknologi besok walapun makin canggi akan makin mudah dipakai karena setiap generasi teknologi dibuat makin "user friendly". Yang membuat kami lebih khuatir adalah SMK-SMK yang kelihatannya ingin membentuk Generasi Robot!


"Facebook Sebabkan Mahasiswa Malas dan Bodoh"
”JAKARTA, KOMPAS.com - Pengguna Facebook yang masih sekolah berhati-hatilah! Menurut studi yang dilakukan oleh Ohio State University, semakin sering Anda menggunakan Facebook, semakin sedikit waktu Anda belajar dan semakin buruklah nilai-nilai mata pelajaran Anda.”

Kami sudah memasang informasi mengenai masalah-masalah seperti in bulan yang lalu.
Mohon semua Siswa-Siswi, Mahasiswa-Mahasiswi dan Pendidik membaca:
"Teknologi Sekarang Membuat Beberapa Ancaman Baru Terhadap Anak-Anak Bangsa Yang Cerdas"


"Banyak Guru Tak Siap Hadapi SBI"
"JAKARTA, KOMPAS.com - Hal tersebut disampaikan kemarin siang (Selasa/14/4) dalam diskusi rutin Education Sharing Network bertema 'Sekolah Bertaraf Internasional, Tantangan Bagi Pendidik' yang berlangsung di Jakarta. Acara difasilitasi oleh Sampoerna Foundation Teachers Institute"

Sebelum terlalu memikirkan kalau guru-guru siap, bagaimana keadaan; sistem, dukungan oleh pemerintah, kesejahteraan guru dan staf TU, gedung sekolah dan fasilitasnya?

30 Ribu Desa Belum Teraliri Listrik, Korupsi Terjadi di Semua Level Penyelenggara Pendidikan, UN Tidak Ciptakan Proses Belajar Kreatif, 70% Lulusan SMA Tanpa Keterampilan Cari Kerja, Ribuan Anak Cacat Usia Sekolah Belum Terlayani, 40 Ribu Siswa di NTT Drop Out karena Miskin, dll.
Coba Ambruk.Com

Sekolah Bertaraf Internasional atau Sekolah Elitis?
Yang Paling Penting: Prioritas Pemerintah Dengan Uang Masyarakat Adalah Mengatasi Masalah-Masalah Dasar Di Sekolah Umum Dan Mengarah Ke Pendidikan Umum Yang Bermutu Untuk Semua.


"Wuih... Indonesia Terkorup, Singapura Terbersih"
Pemerintah harus punya prioritas dalam pemberantasan korupsi. Mana yang mau dibersihkan dulu? Kalau mau hasil survei bagus, perbaiki pelayanan pada bisnis. Pemerintah jangan cuma berkomitmen secara verbal,” ujar Danang. (MON/ANA)
Re: "Mana yang mau dibersihkan dulu?"

Semoga DepDikNas dan Dinas Pendidikan!

Musuh Kita di Dalam 
Negeri



Kelihatannya masih banyak daerah yang belum mendengar suara Presiden kita!
"Presiden: Jangan Ada Lagi Gedung Sekolah Rusak"

"Atap Sekolah Runtuh, 10 Siswa Terluka"

"Trauma, Murid dan Guru Enggan Gunakan Sekolah Ambruk"

"Bangunan SD Inpres Lama Sebaiknya Direnovasi"

Apakah kita lagi menunggu bencana seperti di Haiti sebelum DepDikNas akan serius mengenai Keamanan Anak-Anak dan Guru di Sekolah?
(Haiti: "Korban Tewas Sekolah Ambruk 82 Siswa")
Lanjutan Ambruk.Com



"Kampung English di Desa Temulus"
Bravo! Bravo! Bravo!

"Semoga Desa Tulungrejo dapat sebagai contoh dan inspirasi untuk semua desa di Indonesia."

Membaca cerita dan saran kami!



"Alih Teknologi Dorong Keahlian Siswa SMK"
Apakah Kalau
'Indonesia Mampu Merakit' - Rakyat Cerdas?




Mungkin Kita Dapat Belajar Dari Irak!

"Irak Pecat 62.000 Pegawai Karena Korupsi"

Mengapa Indonesia Tidak Bisa?

Sesuatu Lain Yang Juga Hebat
"Kami kini memiliki sebuah peluang untuk menjadi negara demokratis Arab pertama yang bisa berjalan"
Luar Biasa!!!


"83 Persen Pengakses Internet Via Warnet"

Tetapi, OrTu

"Awas, Warnet Cabul!"

Jelas Perlu Perhatian Dari Orangtua!
( Isu-Isu Lain )



Sekolah Rusak - Ahhh.. Biasa!

"306 Sekolah Rusak" (DKI)
Senin, 9 Februari 2009
"JAKARTA, MINGGU - Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan perbaikan total pada sekolah-sekolah yang rusak parah tidak memadai. Dari 306 sekolah yang rusak dan rawan ambruk, hanya 19 sekolah yang akan direhabilitasi total. Kekurangan dana menjadi alasan utama."

"Menurut Alaydrus, jika ingin meningkatkan kualitas pendidikan, Pemprov harus memprioritaskan perbaikan gedung sekolah. Siswa tidak akan tenang belajar jika gedung sekolah mereka dapat ambruk sewaktu-waktu." Berita Lengkap

"Pakai Helm Di Sekolah" :: Ambruk.Com
Seputar Berita 
Pendidikan

Isu-Isu Terbaru Februari - Juli, 2009: Klik Di Sini




Bulan Januari Hits Pendidikan.Net 2.011.039
Month (2010)Unique visitorsNumber of visitsPagesHitsBandwidth
Jan26.93042.05182.4312.011.039 16.32 GB


Apakah E-Pendidikan Adalah Mimpi?
One Laptop Per 
Child
Pendidikan.Net Mendukung Program "Satu Laptop Untuk Setiap Anak"

Atau Coba: $150 Linux Mini-PC dari Cina

Pertanyaan dari Lapangan (Saudara Debur)
RE: "Saran: dunia pendidikan di negri ini hampir carut marut. Guru disalahkan, kurikulum disalahkan yang bener mana?. Kalau guru kwalitasnya rendah berarti PT ynag mencetak guru buruk (dosennya)."

Bukankah semua sektor ini hanya sebagai daun di atas pohon pendidikan? Akarnya pendidikan kita adalah DepDikNas, bukan? Kalau daun di pohon kita adalah "buruk", kita harus memeriksa kesehatan akarnya kan?
Kebetulan (6/2/08): "Presiden Pimpin Rapat Evaluasi Depdiknas" - "Semoga ada hasilnya!"
Bagaimana Korupsi di DepDikNas Sekarang?
Salam Pendidikan

Isu-Isu 
Perempuan

Perpustakaan 
Sekolah dan Lingkungan
Memperbaiki Perpustakaan Sekolah


Pendidikan Yang Bermutu Adalah:
"Pendidikan Berbasis-Guru yang Mampu dan Sejahtera, di Sekolah yang Bermutu, dengan Kurikulum yang Sesuai dengan Kebutuhan Siswa-Siswi dan "Well Balanced" (seimbang, dengan banyak macam keterampilan termasuk teknologi), yang Diimplementasikan secara PAKEM adalah solusi utama untuk menyiapkan anak-anak kita untuk menghadapi tantangan-tantangan masa depan."
(Ref: E-Pendidikan.Com)

Ayo Pak MenDikNas, mari kita berjuang bersama untuk meningkatkan semua aspek pendidikan supaya menjaminkan pendidikan yang bermutu untuk semua...
Anggaran Pendidikan 20% - Bersih Tanpa Korupsi dan MarkUp ... Mohon perhatian "Isu-Isu Pendidikan!"
Walapun Internet Tidak Begitu Bermanfaat Di Sekolah, Mungkin Internet Akan Lebih Bermanfaat Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Pendidik Dan Pelajar!
Pendidikan: Bisnis 
Online

Jangan Terlalu 
Menyalahkan Kebijakan

Menulis & Membaca 
Saran Anda

Mendaftar Sekolah Anda

Suara Pegawai 
Negeri
Suara Pegawai Negeri


Informasi Beasiswa 
Beasiswa
Beasiswa2 / Scholarships


"Korupsi Virus yang Harus Ditemukan Obatnya" - Virus?
Bukan Lingkungan Maling yang Perlu diHukum?
Mohon Memaca!

Subscribe di E-Mail Group
pendidikan@egroups.com
Home Pendidikan Group
Subscribe di E-Mail Group
alumni-indonesia@egroups.com
Home Alumni-Indonesia Group
Pendaftaran eGroup-eGroup Lain
Khusus Pendidikan Indonesia
Pendidikan Network berdiri dari 33+ situs dasar (lihat di sini). Tetapi kami mempunyai lebih dari 70 situs dan domain yang forwarding khusus pendidikan. Juga halaman utama dibuat di dalam delapan bahasa (8) supaya menerima kunjungan lebih global:
ENGLISH DUTCH SPANISH GERMAN FRENCH PORTUGUESE ITALIAN
Ada tiga hal yang kami anggap sangat penting untuk meningkatkan masa depan kita yaitu:
1. Makanan Yang Bergizi
Indonesian Nutrition 
Network
Indonesian Nutrition Network


2. Kebiasaan Membaca. Coba membaca 2 artikel setiap hari dari Media Indonesia News and Views:
Media Indonesia News 
and Views

Kompas.Com
Kompas.Com

Republika Online
Republika Online

Suara Pembaruan
Suara Pembaruan

dan Harian Komentar
Harian Komentar

3. Bahasa Inggris. Kalau membaca 2 artikel dari Jakarta Post setiap hari pasti ada kemajuan.
TheJakartaPost.Com

Berani - Koran anak-anak
Berani - Koran anak-anak



Mencari Data & Informasi Pendidikan


Artikel-Artikel 
Pendidikan

Database Supplier 
Teknologi


HelpLine Perempuan 
Indonesia


Opini - Pendidikan.Net


SDA 
Asia Information Power for IT Experts




Webmaster (Halaman Lama)

Mendaftar di
Mailing List Pendidikan Network
Mailing List Home

Search Pendidikan Network
       powered by FreeFind

E-Mail: HelpDesk@Pendidikan.Net
Online Sejak Juni, 1998
Copyright © 1998-2010

 Suara Masyarakat

Latest Post
. Semua SLTA, SMK dan SLTP ...
. Nem untuk sma favorit dit...
. Sekolah Dasar Swasta tida...
. Uji Sertifikasi
. Sertifikasi Guru
Latest Response
. Re: Nem untuk sma
. Re: Sertifikasi Guru
. Re: Sertifikasi Guru
. Re: Sekolah Dasar Swasta
. Re: Sertifikasi Guru

 Poll Kurikulim

  
Mutu Kurikulum / Silabus Disebut Sebagai Hal Utama Bagi Pendidikan (Poll terakhir). Masalahnya Apa?
Terlalu Padat
Kurang Keterampilan
Kurang Teknologi
Sulit Dilaksanakan
Sering Dirubah

View Results
Other Poll

Votes: 2284
  

 Pendidikan Kelas Dunia

  
Pendidikan Kelas 
Dunia
  

 E-MajalaH InfoTek Online

  
E-MajalaH Online
  

 Lowongan Pendidikan

  


  

 Saran Masalah Kurikulum

  

Membaca/Mengirim Saran
  

 Poll Pornografi & Sekolah

  
Sampaikan Saran Anda
  

 Saran/Chat/Info Online

  

  

 International Education

  

Enter University


  

 Internat'l Curriculum

  

GAC - International 
Curriculum
ACT Education Solutions
International Curriculum
Specialists

  

 Pojok - Pojok Kita

  
Pojok SiswaPojok Guru
Pojok
 KepsekPojok TU

  

 Kegiatan & Aktivitas

  
Ikut Kegiatan Kami
  

 Website & Kegiatan

  
Sains.TV

TV Pendidikan

E-Pemerintah - 
Menuju E-Government



Mencari Lowongan
Memasang Lowongan Kerja



Mencari Beasiswa
Meminta Bantuan Beasiswa
Membantu dengan Beasiswa

Sekolah 
Internasional
Sekolah Nasional 
Plus

Membaca - Mengirim Saran

Mad Scientist
  

 Teknologi & Lowongan

  

Teknologi Pendidikan
[ E-Pendidikan.Com ]
Oleh karena jarak antar propinsi di Indonesia cukup jauh, maka untuk mengadakan komunikasi antar semua sektor pendidikan menjadi lebih sulit. Internet adalah salah satu pilihan untuk mengatasi masalah ini. Apa itu Internet? Apa saja yang diperlukan untuk menyambung ke Internet? Bagaimana sekolah bisa menyediakan dana untuk mengadakan kegiatan Internet? Bagaimana mengenai Laboratorium Bahasa dan Computer? Bagaimana kita bisa mendapatkan E-Mail Gratis dan membuat Homepage Gratis? Pertanyaan-pertanyaan ini dan banyak hal lain dapat Anda temukan jawabannya di E-Pendidikan.Com.


Pekerjaan & Lowongan
[ Indo-Jobs ]
Pada umumnya ada dua macam pendidikan; Pendidikan Kejuruan dan Pendidikan Umum. Menurut webmaster homepage ini hanya ada satu macam pendidikan, oleh karena semua pendidikan bermuara kepada pekerjaan (apakah itu lulusan sekolah teknisi atau universitas kedokteran). Homepage IndoJobs dibuka sebagai mata rantai (link) dalam dunia pendidikan untuk membantu mencapai hasil yang maximal di dunia Global untuk siswa dan pendidik kita.

Kujungi Homepage IndoJobs di Indo-Jobs


Teachers' Corner Int'l
[ TeacherCorners.Com ]
Untuk meningkatkan profesionalisme sebagai guru kita wajib berkomunikasi dan tukar informasi dengan guru-guru lain di Indonesia. Komunikasi adalah salah satu kunci untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Supaya pengetahuan dan metodologi kita tidak ketinggalan, kita memang wajib berkomunikasi dengan guru-guru dari luar negeri juga. Di "International Teachers' Corner" Anda dapat berkomunikasi dengan guru-guru dari negara lain yang mendaftar khusus untuk tukar dan membagi informasi (Anda tidak perlu pandai sekali Bahasa Inggris).
  

 Seorang Aktivis HAM

  


Selamat Jalan Pak Munir!

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar